Popular Post

Memaparkan catatan dengan label cerpen. Papar semua catatan

CERPEN: AKU SANGGUP WALAU KU TAK MAHU.

By : Unknown


Malam berselimut mendung, tapi hujan tak jua turun, hanya sesekali gemuruh petir yang menyapa dingin,,dingin,,, itu yang kurasa saat angin menyentuh kulit tubuhku. Sudah jam 11 malam tapi tak juaku rasakan mengantuk datang menyapaku.didepanku sang suamiku tengah duduk dg kaki bersilang, gelisah,resah dan ragu, itu yang dapat kutangkap.




aku memulakan pembicaraan,“abang kenapa…?”aku mencuba untuk bertanya manalah tahu kegelisahan suamiku boleh cair bahkan hilang bersama hembusan angin yang dingin ini.




” abang ingin berbincang sesuatu dengan sayang,, hal ini sangat penting….”




“Aneh la abang malam ni, biasanya kalau ada masaah abang akan cakap je.. ada apa sebenarnya ini sayang?” aku masih duduk santai, sambil sesekali minum teh yang masih suam.




”Tapi sayang janji ye,, janji kat abang yang sayang takkan marah,,dan ples jangan minta sesuatu yang abang tak boleh kabulkan, janji?”




“abang ni aneh sangat malam ini ,,,buat ayang takut je la..ada apa sayang?” aku berubah dari posisi dudukku dan mendekati suamiku. “Ada apa sayang? ayang bersiap-sedia untuk mendengar semuanya..ayang janji ayg takkan marah.. hee,"aku mengukir senyuman kecil.




“sayangggg….hmmm…abang…abang…hmmm....” sebelum membuka bicara sang suami minum sesaat, sambil menarik nafas panjang “Hmm…izinkan ayah menikah lagi…” kata suamiku dengan nada yang perlahan sambil agak menunduk.




“Hahaha…ish, abang nie nak bergurau ngan kita lah tu..” Jawabku santai sambil minum teh O itu lagi.




”sayang, dengar sini…abang serius ni…ayang tak bergurau ngan sayang.. abang sungguh-sungguh dengan apa yang abang lafazkan sekejap tadi, "sambil si suami memegang bahuku".




Aku baru sedar dengan apa yang aku dengar sekejap tadi…ternyata ini semua bukanlah mimpi dan aku tidak berkhayal ..suamiku memang serius…serius mengakan hasratnya.dan serius akan menikah lagi. Aku tak tahu harus menjawab apa dan bagaimana, yang pasti…udara mulai panas kurasakan, dunia seolah-olah mahu kiamat, aku masih terkejut dengan permintaan suamiku untuk menikah lagi, sehingga cangkir yang kupegang jatuh dilantai dan pecah seperti hatiku malam ini…




“Abang….benarkah…? semua ini hanya mimpi belaka bukan…??? awak saja nak bergurau dengan ayang kan!! iya kan!!. aku seperti tidak mempercayai semua ini.




" tidak sayang, pegang pipi abang…”jawab suamiku sambil mencuba menganggkat tanganku.Tak terasa air mataku mulai mengalir membasahi pipiku , semakin lama semakin deras bak curah hujan yang jatuh dari langit.




“kenapa abang lakukan semua ini terhadap ayang..? apa kurang hanya dengan satu cinta?”“Apakah abang sanggup berbuat adil..?ingat bang….semua perbuatan pasti dipertanggung jawabkan didepanNya nanti.”aku mengajukan pertanyaan tak henti-henti terhadapnya seperti seorang hakim yang bersoal dengan sang pesalah.




“abang sudah berfikir masak-masak.. abang yakin dengan keputusan abang, jangan lupa…Allah juga mengizinkan umatNya untuk menikah lagi, coba sayang baca QS.An-Nisa:3…..:maka nikahilah prempuan lain yang kamu cintai satu, dua, tiga atau empat". ….jadi tidak ada larangan kan sayang….”suamiku menjelaskan ayat Al-Qur'an ttg poligami terhadapku.




“apakah abang lupa akan sambungan ayat ? "Tetapi jika kamu tidak bisa berlaku adil maka nikahilah satu orang saja"…..abang...jangan mengambil ayat Al-qur’an hanya untuk kepentingan pribadi ingat itu..!!! dosa bang …dosa…!!!" aku menjawab dengan nada yang amat kasar disertakan dengan deraian airmata.




"Aku setengah mati bersuara menjelaskan pendirianku bahwa Allah sebenarnya tidak mewajibkan umatNya utk bernikah lebih dari satu, tapi hanya mengharuskan saja, itupun kalo umatNya boleh berbuat adil terhadap kedua-dua orang isterinya. Lalu bolehkah para lelaki hari ini berlaku adil?"




Apakah adil hanya dilihat dari luara sahaja..??? bagaimana dengan perasaan wanita jika suaminya berbagi cinta terhadapnya? Bukannya aku menolak ayat Allah yang satu ini…tp cuba difikir lagi…fikir lagi dgn jernih. Kata-kata itu yang berteriak dalam benakku tanpa sanggup aku ucapkan.Suamiku tertunduk saat aku tak henti-hentinya menyerang dengan dalil.




“sayang!! …!!!! Ini keputusan abang…!!! muktamad!! ! suara suamiku mulai meninggi, aku tahu suami mulai tertekan sama seperti yang kualami sekarang, dan aku diam… tapi pada hakikatnya…suaraku tak kalah hebat kencangnya, meledak-ledak bagai letusan gunugn berapi…




Malam itu merupakan pergaduhan yang sangat hebat bagi kami berdua, kami sudah lupa bagaimana cara untuk mengawal emosi ….tapi yang pasti…suamiku tetap kukuh pada pendiriannya….ya Allah….!!! Hatiku sakit!!!




Tak pernah terlintas dalam hatiku, kalau pada akhirnya hidupku akan begini. Sejak permintaan suamiku untuk bernikah sorang lagi, aku merasa bahawa aku adalah wanita paling malang didunia, aku merasa bagai aku seorang wanita teraniaya didunia yang fana ini , dan aku merasa tidak mempunyai kekuatan apapun. Ya Rabbi!!….kuatkan aku dalam menghadapi semuanya, kuatkan aku dalam menghadapi ujianmu, Ampunilah segala dosaku... Hanya kata-kata itu yg selalu bersenandung dalam hatiku.




Sejak itu hidupku seolah-olah tanpa pegangan, yang aku lakukan hanya menangis dan menangis tanpa bertindak apapun. Sadar dengan keadaanku yang sebegini rupa. "aku sedar semua ini hanya akan membuat hidupku hancur! bukan hidupku saja yang akan musnah.. aku bimbang hidup anak-anakku turut terkena tempiasnya..." bisik hati kecilku




Aku tidak mahu hancur dan menjadi insan yang lemah!….aku tak mahu hanyut dlm kesedihan….itu yang tiba-tiba ada dlm benakku, yang membuatku bangkit dan bangun dari tidur panjangku. Akupun bangkit untuk memujuk kembali hatiku yang tlah membeku karana kecewa.




Aku mencuba untuk bangkit dari mimpi buruk ini, aku mencuba sedaya upaya, walau mengambil masa.. tapi aku optimis yang aku boleh! Diantara kepingan hatiku, aku berusaha berdiri tegak walau aku tak kuat dan memerlukan dorangan dan sokongan moral.. Sebagai langkah awal, aku mengambil wudhu dan membaca alquran bagi memenangkan diriku yang telah tak tentu hala... Subhanallah…….. disaat aku memerlukan jawapan atas persoalan hidupku, ada secercah jawapan dariNya. Jawapan yang membuatku lega dan boleh tersenyum kembali.




“Kami tidak akan menurunkan Al-qur’an ini kepadamu agar kamu celaka” (qs.Thahaa:2) ayat ini yang telah membuatku tersenyum kembali, ayat ini yang telah membuatku kembali bersemangat untuk kembali dan …tentu banyak kalam Allah yg membuatku kembali berdiri teguh diatas jalannya.




Ya…aku boleh menerima semuanya sekarang walau aku masih memerlukan seseorang untuk menguatkanku.




“Apakah kamu tidak ingin masuk syurganya Allah..?” kalau kamu redha, iklas dan sabar, insyaAllah syurga dlm genggamanmu, tapi kalau kamu tidak mampu menghadapi ujian ini dengan sabar, kamu boleh mengajukan cerai...walau ianya dibenci Allah.”“




" Untuk menggapai syurga Allah, tidak hanya dengan jalan ini saja sarah, masih banyak lagi jalan yang boleh membawa kita menuju ke syurga Allah..?iya kan sarah?” nasihat seorang sahabat baik terhadapku.




“Ujian yang kamu hadapi sekarang ini adalah menunjukkan kamu kuat untuk menghadapinya ...Allah memberikan ujian ke atas umatnya sesuai dengan kemampuan umatNya… Allah maha tahu” jawab sahabatku dengan penuh kelembutan dan wibawa.




Itulah dialog antara aku dan sahabatku di saat aku tidak sanggup lagi untuk memendam masalahku seorang diri.




Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya…akupun menyetujui dan merestui pernikahan suamiku. Keputusanku ini bukan bererti tanpa melalui perdebatan yang sengit, antara aku dan suamiku, juga antara aku dan batinku. Bahkan aku berkali kali meminta nasihat dgn orang yang aku anggap boleh menjawab dan memberikan aku jawapan kepada masalah yang aku hadapi tika ini. Dan aku tinggalkan semua rasa pedih dan sakit hati. Segala yang aku inginkan hanyalah demi kebaikan semua pihak.




Waktu yang telah ditunggu-tunggu oleh suamiku telah berkunjung tiba…aku sibuk menyiapkan segalanya…..ya segalanya!! …menyiapkan pernikahan suamiku, mulai dari urusan hal tetamu jemputan, catering sampai urusan bilik pengantin disebuah hotel terkemuka di petaling jaya.




semua ini tidak berat bagiku.. menyediakan semua ini..Yang paling berat adalah menyiapkan hati dan perasaanku agar aku boleh menerima semua ini bahkan sampai ke level ikhlas...




Disebuah masjid yang sudah tertata emas dan dingin, dengan karpet merah terhampar indah, tak lupa ada meja pendek ditengah dgn sebuah vas bunga nan cantik… aku duduk disebelah suamiku.




Para tetamu pun datang sebelum waktu yg telah ditetapkan, sesekali aku menghela nafas panjang…ada rasa sakit dan sesak yang kurasakan... benak ku bersuara, " sanggupkah aku menghadapi semua ini? "




Dan… mempelai wanita dengan memakai kebaya putih kelihatan sangat anggun dengan solekan moden yang telah bersedia untuk menjadi pendamping suamiku kelak.




Ya Allah….kuatkan aku…kuatkan aku, suara batinku tak henti-hentinya bersahutan, karana melihat suamiku bersanding dgn wanita lain. Teringat aku akan sumpah setia suamiku dulu, akan setia kepadaku hingga ke nafas terakhirku, namun.. *aku menghela nafas panjang*




tak boleh kudibendung lagi.. air mataku perlahan bercucuran seiring dengan desahan nafasku. “aku tak tahan ya Allah….kuatkan aku…kuatkan aku Allah…kembali lagi aku memohon kekuatan kpd Allah dari bilik hatiku!! semua ini kejap!! teriak hati kecilku.. namun akal warasku menafikan itu semua.




“Saya nikahkan ….binti….dengan mas kawin seperangkat emas dan seprangkat alat solat bidayar tunai..! saya terima nikahnya…..binti….dengan mas kawin RM 100 ringgit... sah…sah….aku.. aku.. hanya tertunduk sayu saat ijab kabul telah dikumandangkan, dan bererti pernikahan mereka telah sah dimata agama dan hukum….mereka telah sah menajdi suami istri.




Dan aku…??? Kembali air mataku mengalir tak terbendung dan lagi-lagi aku tak mampu untuk menahannya, tapi segera aku hapus dengan tissue yang aku genggam. Sejak dikumandangkannya ijab Kabul itu, akupun berubah status, yaitu menjadi istri tua.




Para undangan mengucapkan tahniah kepada kedua-dua mempelai, aku hanya tertunduk….sedih…disebelah suamiku. Untuk menghindari diri dari para tetamu, aku menyibukkan diri menyiapkan hidangan. Tapi sesekali aku melirik ke arah suamiku. Ya Allah… wanita itu sangat manja dan mesra dgn suamiku dan sesekali mereka tersenyum bahagia. Ingin rasanya saat itu aku menjerit,!! tapi aku segera meredakan emosiku karena aku tahu, amarah atau emosi itu datangnya dari syaitan laknatullah.




Setelah semua para tetamu meninggalkan majlis yang sederhana itu secara satu persatu, maka tinggallah kami bertiga... Aku, suamiku dan ….istri barunya. Kekok…ya! itu yang aku rasakan saat aku berada ditengah mereka. Dan aku merasa seperti orang asing dihadapan suamiku sendiri, walau suamiku berusaha untuk tersenyum. Entah senyum itu senyum kasih sayang atau senyum kemenangan….ya Allah…kuatkan aku….kuatkan aku…lagi-lagi kata-kata itu yang bersahutan dalam hatiku.




“abang…kenapa ayah masih berada disini, bukankah sudah ayang siapkan bilik pengantin abang tu? jum kita kesana dan kita lihat..manalah tau ada yang kurang ....,” kataku memecah kebisuan dan kekakuan.




“Oh iya sayang, jom kita kesana, tapi abang yakin sayang ni orang hebat yang boleh design bilik pengantin yang terbaik untuk abang.. kan3,” sahut suamiku diiringi langkahku menjalani koridor hotel menuju ke bilik pengantin yang telah kutempah beberapa hari yang lalu..Kami berjalan menyusuri lorong-lorong di hotel 5 bintang itu menuju ke bilik pengantin yang sudah aku tata sesuai dengan keinginan ‘adikku’ atau maduku!




Masih dengan bergayut manja istri muda suamiku mengikuti langkahku, diiringi senyumnya yang bahagia. Sesampai di bilik pengantin aku yang memasuki bilik terlebih dulu, kerana aku tidak mahu ada yang kurang. Aku segera membentangkan sajadah dan alat solat untuk melakukan solat sunat bagi kedua mempelai sebelum melakukan kewajibannya sbg suami istri, dan aku juga menyiapkan segelas susu untuk diminum berdua. Semua sudah aku atur dan aku persiapkan. Lalu aku segera menuju kepintu untuk meninggalkan mereka berdua, tapi …. suamiku menarik tanganku...





“sayang….. hanya kata itu yg terungkap dari bibir suamiku sambil memelukku erat. Dan aku merasakan air mata membasahi pipiku.

“abang kenapa ini?” bukankah ini hari bahagia abang?lakukan kewajiban abang, sebagaimana abang lakukan terhadap ayang dulu.”

Aku mencuba untuk memberi kekuatan padanya walau sebenarnya hatiku tidak ikhlas...

“sayang, maafkan abang ya….. abang tak bermaksud melukai hati sayang, abg langsung tak berniat nak menduakan dan menyakiti awak.” Jawab suamiku sambil memelukku lebih erat lagi.

“ tak apa lah..ayang faham sayang…” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku kerana akupun tak sanggup lagi untuk meneruskan kata-kataku. Sakit dan entah apalagi yang aku rasakan saat itu.

“sayang orang hebat, sayang orang yang kuat, sedang abg ni lemah, jangan tinggalkan abg yee, tanpa sayang abg mungkin tidak akan mampu berdiri, abg masih tetap mencintai bunda,”

“bang…ayg juga mencintai ayah, dan sangat…justru kerana rasa cinta inilah ayg merelakan abg bernikah sorang lagi, lakukan kewajiban abg yaaa….ayg nak pulang, anak kita menunggu dirumah tu..takut mereka risau pulak kan..hehe.”

Sebelum suamiku menjawab aku segera melepas pelukannya, dan aku segera meninggalkan suamiku dibilik pengantin.Aku melangkahkan kakiku dengan secepatnya agar segera dapat meninggalkan tempat ini dan segera sampai dirumah.

Sesampai dirumah, aku tak kuasa lagi menahan rasa sesak didada.. segalanya aku tumpahkan dalam bilikku, aku menangis sekuatnya. Setelah merapatkan kepala ke dinding bilik aku kembali menangis. Tangisan jiwa yang tak mampu aku kendalikan. Jiwa yang menjadi rapuh kerana kecewa. Aku anggap diriku telah gagal dan tak mungkin bangkit lagi…… Dan dinding itu menjadi saksi bisu bagi air mata kepiluan yang menitisi bumi tempat aku menunduk. Air mata yang sepekat darah. Darah yang mengalir dalam nadi keputus-putusan. Padahal di atas atap rumahku purnama tengah bersinar.

Hari demi hari terus berlalu…… aku semakin menyedari dan menghayati kembali doa yang biasa aku ucapkan dalam hari-hari terberatku . Dari sana aku mengerti bahwa ketika sedih dan sakit hati, sesungguhnya sesuatu yang lebih baik sedang menantiku di masa depan.



















Ya Allah..

Bila Engkau mengetahui bahwa perkara ini lebih baik bagi agamaku, hidupku dan akhir urusanku kelak [dalam jangka pendek maupun panjang], maka takdirkanlah hal itu bagiku dan mudahkanlah aku untuk mendapatkannya, kemudian berkatilah aku dalam hal tersebut. Dan apabila Engkau mengetahui bahwa perkara ini tidak baik bagi agamaku, hidupku atau akhir urusanku kelak [dalam jangka pendek maupun panjang], maka jauhkanlah perkara tersebut dariku dan hindarkanlah diriku darinya, lalu takdirkanlah yang baik buat diriku bagaimana adanya, kemudian buatlah aku ini ridho atas ketentuanMu...Aamiin ya Allah...






TAMAT.

saya ada satu pertanyaan yang khas ditujukan kepada para wanita di luar sana? adakah anda rela dimadu seperti dalam cerpen ini?? tak salah nak berpoligami bagi lelaki yang cukup syarat dan kewangan.. cerpen diatas tiada kaitan dengan yang hidup mahupun yang mati... saya menyusun 10 jari meminta maaf jika ada pembaca diluar sana yang terasa ngan cerpen ini.. mendapat ilham daripada sebuah lagu, 
Tag : ,

missing you.

By : Unknown
Assalamualaikum (^_*)...



Tell my why do things have to change when they were perfect from the start...?

Why do we have to lose everything that we have always been holding onto, after everything that we've been through together..?

I kept thinking that this loneliness, this sadness, this.. emptiness would be gone if I kept you by my side. But now, I realize that even though something is near you.. they feel.. distant. Was it because I was forcing them to continue staying by my side? Was it because.. because you don't feel the way I wanted you too. Was it because.. was it because I was too selfish to realize what you truly felt? Was it because.. I was always focusing on my feelings, that I didn't even have the time to consider what YOU felt? Or was it because.. you saw right through me..?

I thought that this love was our destiny. I thought that you would always stay by my side because.. I felt something connect between us when we first met.. All I ever wanted for us to be happy, but I guess things wasn't like the way it was before..

I just wanted to say.. that even after all we've been through, you thought me something special. Even though our love didn't last, I truly realized how it felt like to have a true love... The last thing I ever received from you was your last smile... and the first and last letter you gave to me..

"Dear Scarlett,
I am sitting in my room, writing this letter. Although, I'm not the type to write, I'd rather say it here rather that in your face because.. I'd rather not see that tears on your face. You might already know what I'm about to say, but.. please forgive me. I couldn't give you everything you wanted, and I feel pathetic that I couldn't.. In the times we've spent there were times when you truly smiled, and times when I saw those fake smiles.. To tell you the truth, I hated myself every time you had to force yourself.. I just wanted to tell you that you didn't have to force yourself.. It didn't matter to me whoever you were, but I guess.. I just didn't want to see you this way.."

I stopped and tears came out of my eyes. I wasn't forcing myself.. maybe telling myself to do so, was like that.. but those times, I wasn't mad or sad.. I was overjoyed because I've always wanted this moment to come.. I wanted to treasure you forever.. But now you're gone..

" We've been together for so long.. but, we both know our relationship changed after all those years. We changed.. and in you heart, I think you realized it too. Maybe the time together, got us to realize that we needed some time apart. You might think that this will be a couple of weeks and a couple of months.. but.. I don't know. Every time we fought, I hated myself for it. Somehow, even though we loved each other, we lost that magical bond that kept us together. I know that sounds like an excuse, but please forgive me when I say that I didn't mean to fall in love with someone else." 

I stopped for a moment. Repeating that sentence in my head. "Please forgive me when I say that I didn't mean to fall in love with someone else." Although this letter was never unopened.. and even though that was a year ago, it still hurt.

" I'll understand if you never want to talk to me again, just as I'll understand if you tell me that you hate me. Part of me hates me, too. Even though you may not want to hear it, I want you to know that you'll always hold a special part in my heart. You're the perfect girl, you're kind and gentle, but more than that.. you're the first girl I ever truly loved. And no matter what the future brings, you always will be, and I know that yours and my life is better for it.

I'm sorry


p\s: The hardest part of being broken is moving on with your life though you're miserable inside. the excruciating pain will be a torture for each and every passing day. it's hard to live like your normal self again, because all you could think about is the pain of losing someone you dearly love....and most painful? is...losing him because of somebody else. no soothing words could compensate the pains......every waking moment without him is a constant reminder that he's no longer yours...

alamak!! malunya...

By : Unknown






nie memang malu beb..haha.. ingat sang pangeran hati.. :P cover2 sket.. 

Pagi tu aku memang bangun awal dari biasa... aku ni memang liat nak bangun tapi disebabkan arahan dari mem besar.. aku terpaksa bangun awal.. pukul 7 pagi aku dah tercegat kat beranda luar tunggu mem besar aku..( nenek aku da )..

"eh yang pakai cantik-cantiknya kau nak pegi mana? nak pegi pasar je, bukan main lagi."

tegur mak usu aku.. cantik apa aku pakai t-shirt biasa and jeans je.. xcukup simple lagi ke aku ni?

"oo orang perempuan ni memang kena selalu cantik mak su.. nanti lambat laku.."

mak su aku angkat kaki terus blah.. tersentap lah tu.. tu la nak lawan cakap dengan aku kan dah terkena balik. sapa yang malu skang ni?? 

Atok aku dah start enjin kereta dia, nenek pun dah siap, pagi-pagi lengang je jalan raya.. tiba-tiba nenek aku cakap,

"rah, nanti tolong nenek masak eh, lepas maghrib nanti nak buat kenduri arwah, kak da kau pulak tak da nak bantu-bantu."

Aduh ni aku malas ni.. memang masak la aku kang kena buat keje sorang..  nak harapkan maksu aku jap lagi mesti datang je la angin gastrik dia tu.. buat keje je sakit.. =(


"Ok nek." pendek je aku jawab.. nampak sangat tak ikhlas.. 

Sampai kat pasar borong memang aku tengok nenek aku beli borong betol... ayam sampai tiga ekor, ikan lagi, sayur bagai.. macam ramai je yang datang malam nanti.. tapi aku akan pastikan nenek aku masak kari ayam kegemaran aku perh memang sedap la.....hehehe

"OO mak kau tergolek belambak!!" aku nak telentang, kat pasar mesti la licin yang aku pi berangan saper suruh.. tapi kenapa aku xjatuh ea???

"err.. awk ok??? " eh ada tukang sambut rupanya hahaha... aku dengan muka selamba berdiri tegak dan pandang kat dia.

Dengan muka yakin aku jawab " saya ok " dan aku terus jalan tak menoleh langsung kat muka lelaki tu.. malunyaaa... aku terus jalan sambil tutup muka dengan tangan...

"Ha, kang tergelincir lagi kang jalan tutup muka pulak, tadi berangan" tiba-tiba datuk aku ada kat depan aku.. aku tergelak.. hahahaha memang memalukan.. ramai ke yang nampak?? 
Tag : ,

Its too late!

By : Unknown



hai korunk! tgh wat pe 2? tgh free eh? kalo free..korang layan lah kisah nie.. saran cik jannah kan.. kalo korang sayang or cintakan seseorang..korang confess la ya..jgn d pendam..karang merana jiwa tue..hehe..




THE STORY BEGUN..


        This is a true story. I am 16 years old then, I knew you at secondary school. Although we are of different genders, but we communicate well. We found that friends of other genders have their own best friends, and both of us had none, and without telling, we became best friends. Being best friends, we do things together like eating, playing and studying. I message her everyday, I call her 
everyday. I think of her everyday in my mind at night. 

       I found out that I love her. But I did not tell her this, I do not want our friendship to end just because of this. So I kept my heart for two years. Then I heard others said that she had a boyfriend that was not my opponent at all. He is good in studies, tall and handsome and richer than me. I am both angry and sad, so I ignored her for weeks. She always tried to say hello to me but I ignored her. 

        When she spam me messages, I told her to shut up. 
A few weeks later, I heard that she has broken up with that guy. I was not really happy for it because I can see her very sad. She called me to go out with her and I agreed since she was in low spirits. We went to the shopping mall, to the movies and other games stuff. We enjoyed our self that day. She thanked me for going out with her and made her more relaxed.

        a few months later, I have the chance to go overseas for further studies, I did not want to go because of my best friend, but my parents insisted me to go since it was a good chance for me to have better jobs. I said goodbye to my best friend and I thought I saw her cry.
        
       As time fly past, 6 years had gone. I decide to go back and see how was she. I went to her house and knocked the door. Instead of her, I saw her mother, she was crying. I said I wanted to find the girl. She said she passed away the week before, I should have came earlier. I blamed myself for two things, one for not confessing to her and second, not to come earlier. Her mother asked if I am the guy named `Mr ??' and handed me a letter, I read it silently. It reads: 
   
"I know by the time you read this, I would have not be here. I have loved you since I knew you, but I did not dare to tell you. I was so frustrated when other girls talk to you and I decided to give up on you and get other bfs, I found one and found out I only love you, so I broke up with him. ??, I really love you. I hope you will be happy. See you next life."



Tag : ,

Aku Simpan Cinta Pudar Itu..

By : Unknown
Assalamualaikum kengkawan..hari nie cik jannah nak share sebuah cerita cinta yang amat pendek dan ringkas tetapi mengandungi pelbagai teladan n pengajaran.. tajuk dia "aku simpan cinta pudar itu" ..hope korang enjoy n dapat ambek pengajaran..


The story begin (^_^)....


Fazli dan Jenab sepasang kekasih yang telah bertahun-tahun bersama, pada suatu hari Jenab merasa bosan dengan hubungan cintanya bersama Fazli.Malah rasa cinta semakin menghilang. Dia terasa ingin sahaja menamatkan kisah cinta mereka namun hatinya tak sampai hati untuk melukakan hati Fazli, lelaki yang pernah dicintai suatu ketika dahulu. Disebabkan dia tak sampai hati untuk melukakan hati Fazli, jadi dia berusaha untuk mengembalikan perasaan cinta di hatinya untuk fazli. Hari-hari dia berjumpa Fazli dan meluangkan banyak masa dengan lelaki itu. Kenangan-kenangan lama mereka di imbau untuk dia merasakan kembali perasaan dulu. Lama-kelamaan cinta itu kembali hadir dan perasaan cintanya kembali berbunga. Bukan mudah untuk mekarkan kembali cinta yang telah layu tapi dia berusaha demi orang yang pernah dia sayangi. Hubungan mereka kembali seperti biasa, sehinggalah suatu hari Fazli mengajaknya bertemu untuk berbincang suatu hal yang penting. " Jenab, aku rasa hubungan kita setakat ini sahaja." Luah Fazli. " Kenapa?" jenab tersentap. " Sebab aku rasa aku ingin bersendirian." Jenab tersenyum dan matanya mula menitiskan air mata. " Kau dah bosan dengan aku?" " Ya" " Baik, tapi aku nak tanya sesuatu." " apa dia?" " Pernah ke kau cuba rawat perasaan cinta kau yang makin kilang tu? pernah tak kau berusaha untuk hilangkan bosan tu? pernah kau pikirkan perasaan aku bila buat keputusan ini?" " Er, tak. Kenapa?" " Sebab aku pernah rawat cinta aku yang makin menghilang pada kau, aku pernah hilangkan bosan aku bila bersama kau, aku pernah tanam semula perasaan aku pada kau. Aku pernah hilang perasaan cinta pada kau! tapi aku usaha kembalikan semuanya seperti dulu sebab aku pikirkan perasaan kau" fazli terkedu, dia tak pernah menyangka setiap perkataan yang diluahkan oleh Jenab. " Jenab, aku minta maaf." " Sudahlah, ini jadi pengajaran untuk aku." Kata Jenab lalu beredar dari situ dengan tangisan yang ditahan-tahan. Dua bulan kemudian. "Jenab." Panggil Fazli. " Kau nak apa?" " Boleh tak kita kembali seperti dulu, aku minta maaf sangat-sangat. Sekarang baru aku sedar yang tiada perempuan yang menyayangi aku seperti kau. Aku tahu kau marahkan aku, tapi tolong bagi aku peluang sekali lagi." Rayu Fazli. " Dah terlambat, Aku tak perlukan lelaki macam kau."

Ternyata ku perlukan cinta

By : Unknown
Assalamualaikum n selamat sejahtera n salam 1 malaysia..(over nya).. kay la..ptg nie..cik jannah nak share sebuah cerpen tulisan sahabat cik jannah..iaitu cik mawar..atau lebih suka digelar wawa... tajuk cerpen nya adalah "TERNYATA KU PERLUKAN CINTA".. korang hayati la yer kisah cinta nie..hehe..
salam ceria-ceria selalu..






BAB 1 Kedengaran alunan azan di masjid berdekatan. Gembira sungguh hari ini kerana insan yang dirindui akan pulang dari luar negara atas urusan syarikat. Huraiyah Hannani sibuk bersiap, sebentar lagi bakal mertuanya akan datang untuk bersama-sama menjemput tunangnya di airport. “Nak pakai baju apa ek?” Aku mengeluarkan semua koleksi baju lalu diletakkan di atas katil. “Nak pakai baju warna coklat or purple?ermm…” “Nanny dari tadi aku tengok kau ni kejap pakai baju tu kejap pakai baju ni, kalah model tau!! hahaha”. ‘sesuka hati jek panggil aku ‘nanny’. Minah ni memang kejap-kejap panggil aku Nani kejap-kejap ‘nanny’. Sabar je la….’ Bisik hati Huraiyah Hannani. Izzati memerli Huraiyah Hannani sambil mengekek gelakkannya. Memang tidak dinafikan sahabatnya itu cantik persis model. Walaupun tidak setinggi model di luar sana kerana Huraiyah Hannani gadis kecil molek yang hanya mempunyai ketinggian 150cm tapi dia memiliki seraut wajah yang bersih dari sebarang jerawat serta cukup manis dan ayu. Berkulit cerah pula tu. “Kau ni Ati, tak kan tak tau hari ni kan sayang aku, Izzul balik dari Dubai…aku rindu sangat-sangat kat dia tauk? dia kata dia ada hadiah special untuk aku…ni excited ni..tak moh jealous ok..” aku tergelak. “apa-apa je lah…malas aku nak layan kau, lebih baik aku tengok tv…” Izzati berlenggang kangkung menuruni tangga sambil makan chipsmore yang tidak lekang dari tangannya. Akhirnya Huraiyah Hannani memilih baju berwarna coklat dan dipadankan dengan seluar slack hitam dan selendang berwarna cream.Wajahnya dialasi dengan bedak tipis dan sedikit lip gloss supaya bibirnya tidak kering. Selendang dililit kemas dan disematkan dengan Brooch pemberian Izzul semasa hari pertunangan mereka. Pin!!pin!! Kedengaran bunyi hon kereta diluar. Kelihatan Dato’ Yusof bersama Datin Yuslina di dalam kereta. Di tempat duduk belakang kelihatan Zarina, satu-satunya anak perempuan tunggal mereka. Dato’ Yusof dan Datin Yuslina dikurniakan dua orang anak iaitu Izzul Zuhairi dan Zarina Alina. Anaknya Izzul sudah ditunangkan dengan Huraiyah Hannani bulan lepas. Jika tiada aral melintang pada bulan hadapan mereka akan disatukan pada tarikh 7 november. Huraiyah Hannani dilahirkan, pada 7 haribulan 10 manakala Izzul Zuhairi dilahirkan pada 7 haribulan 12 maka 7 haribulan adalah hari yang bermakna bagi mereka. Zarina Alina pula masih menyambung pelajarannya di luar negara dan kini sedang bercuti. “yuhuuu princess, your ‘future’ parent dah smpai nak jemput tuan puteri….tak lambat ke ni? bukan ke Izzul sampai pukul 8.00 pg? sekarang dah pukul 9.15 pagi chek…” jerit Izzati. “Ok tuan puteri dah siap ni, tah la mama kata pergi lewat sikit. Dayang tak nak ikut sekali?” “Tak mengapa lah Tuan Puteriku sayang, dayang sibuk ni jap gi nk gi date…” “Beta mahu berangkat dulu ya…dayang minggu ni beta balik rumah bonda beta ya! dadaaaaa dayangku sayang” Setibanya disana Huraiyah Hannani singgah di sebuah kedai coklat yang berhampiran dan membeli sekotak coklat yang bekasnya berbentuk hati untuk dihadiahkan kepada seseorang yang amat bermakna dalam hidupnya iaitu Izzul Zuhairi. “ni saje kak?”tanya seorang perempuan muda yang menjaga kaunter pembayaran. “ya ni saje…bungkus dengan pembalut hadiah ye…”jawab aku. Sedang aku leka membayar dan aku dikejutkan dengan satu suara yang kuat dan suara itu seperti suara mama iaitu Datin Yuslina. Aku terus bergegas ke situ.. “mama?” , jerit aku. Kelihatan mama meraung-raung seperti orang histeria. Ramai yang berkerumun di situ. Ada juga diantara mereka yang menangis. Lalu Huraiyah Hannani bertanya kepada Zarina, adik Izzul. “ina kenapa ni? Kenapa semua menangis? ape yang dah jadi?”, “Kak…abang izzul kak…abang izzul…”, Zarina menangis teresak-esak “Kenapa dengan abang Izzul, Ina? kenapa?”, Huraiyah Hannani agak cemas sambil menggoncang-goncangkan bahu Zarina. “Abang, kak….abang….abang dah tinggal kan kita kak…dia dah pergi...pergi buat selama-lamanya…” Lalu Zarina Alina memeluk Huraiyah Hannani dan menangis teresak-esak dibahunya. “apa Ina ckp ni? Ina bergurau dengan akak ye?” soalan itu diajukan adalah untuk menyedapkan hatinya saja. Huraiyah Hannani rasa seolah-olah jantungnya gugur ke bumi saat Zarina Alina mengatakan Izzul telah pergi. “Betul kak…Ina tak tipu…Abang Izzul dah meninggal kerana nahas kapal terbang…” kata Zarina sambil memegang erat bahu Huraiyah Hannani. “Astarfirullahhalazim! Ya Allah!...” Huraiyah Hannani seolah olah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Zarina. Air mata yang bertakung pecah lalu membasahi wajah Huraiyah Hannani, dia merasakan seolah-olah kakinya tidak berpijak di bumi lagi. “Innalillahiwainnailaihirojiun……….” , hanya itu yang terlafaz di bibirnya. Dia solah-olah buntu dan sukar untuk menerima semua ini.Tiba-tiba dia lari meninggalkan mereka, membawa hatinya yang lara. Dato’ Yusof, Datin Yuslina dan Zarina agak terkejut dgn tindakan drastiknya. “Abang kenapa abang tinggalkn Nani bang…kenapa? kenapa?” Sedang Huraiyah Hannani berlari, dengan tidak semena-menanya dia terlanggar seorang pemuda sehingga semua barangnya terjatuh. Aduh! ‘hish perempuan ni tak nampak ke!’ngomel Amir Ikmal di dalam hatinya. Amir Ikmal terkejut apabila terpandang gadis di hadapannya. ‘Aik? nangis pulak…nak kata aku marah tak de..’ngomel Amir Ikmal dalam hati. “cik…cik kenapa?” tanya Amir Ikmal ramah. Tetapi Huraiyah Hannani tetap membisu. Dengan tidak semena-mena Huraiyah Hannani berlalu terus pergi tanpa mengucap apa-apa…Amir Ikmal agak bingung melihat gadis itu terus pergi. “cik!!cik!!cik...!!” jerit Amir Ikmal…. “Kau ni kenapa Mir? terpekik-pekik…” tanya Hakim sahabat karibnya. “Ni ha…handphone dia terjatuh masa dia lari tadi..” “Handphone siapa ni?” soal Hakim “Tadi masa aku tolak troli, tiba-tiba je de sorang perempuan mana tah langgar aku. Aku tengok dia nangis tadi, ada problem kot...pas tu dia terus blah je…” “Dah la jom balik kau pun penatkan baru balik dari oversea…” “Ala releks la…jom gi minum dulu…”jawab Amir Ikmal “Aku ok je…tapi kau belanja la..macam biasa…hehe” Hakim tersengih. Selalunya kalau mereka keluar makan atau minum Amir Ikmal yang slalu belanja. Apa lagi naik lemak la. “Ok..jom! rezeki jangan ditolak” sambung Hakim lagi.

hehe..syok x hasil karya kawan cik jannah nie..kalo syok..teruskan memebaca di bab yg kedua yer~

BAB 2 Huraiyah Hannani merenung cawan yang berisi air capuccino di hadapannya. “C-A-P-U-C-C-I-N-O….” Sememangnya air ini mengandungi makna yang tersirat di dalam hidup insan yang bernama Huraiyah Hannani dan Izzul Zuhairi. Ia mengingatkan Huraiyah Hannani dengan kejadian 2 tahun dulu………semasa di CoffeHouse… “oops….I’m so sorry miss…saya tak sengaja.” kata seorang pemuda yang telah menumpahkan air capuccino ke baju Huraiyah Hannani. “Tak..tak..salah saya yang jalan tak tengok depan…habis baju awak pun kotor” kata Huraiyah Hannani sambil mengeluarkan sapu tangan lalu mengelap baju pemuda yang sudah kotor dan basah itu. Pemuda itu hanya memandang Huraiyah Hannani sambil tersenyum, geli hatinya melihat gadis jelita dihadapannya sedang kelam kabut mengelap bajunya. “Sudahlah, tak mengapa…kita sama-sama salah, baju pun sama-sama kotor… apa kata kita order air baru dan minum sama-sama nak?” Huraiyah Hannani tidak mahu mengecilkan hati pemuda tersebut lalu mengangguk. Mereka duduk di salah satu meja kosong yang terletak di hujung CoffeHouse itu. “ermm….saya Izzul Zuhairi…just call me Izzul…” kata pemuda itu sambil melemparkan senyuman manis kepada Huraiyah Hannani setelah lama mereka menyepi. ‘Alah sweetnya mamat ni bila senyum, suara dia pun aduhai….cair aku macam ni kalau duduk lama kat sini..’ Huraiyah Hannani bermonolog. “emm…and you..?” kata Izzul sambil melayang-layangkan tangannya apabila mendapati gadis dihadapannya diam seribu bahasa sambil merenungnya. “sa…sa..saya… Hu..Hurai..yah Han..Hanna..ni ….u can call me Nani…” balas Huraiyah Hannani tergagap-gagap lalu menyisip air bagi menyembunyi perasaan malunya. ‘ish apa kena aku nih! Gagap la pulak wat malu je…Nani cover sikit…kau jangan nak buat drma lawak pulak kat sini’ Izzul memandang gadis di hadapannya yang mukanya sudah kemerahan. ‘Ish mamat nih jangan la tenung-tenung aku cam tuh! segan la…Eh..!da pkul berapa ni? ha! dah pkul 3! aduh mati aku abah suruh datang kat Marriot Hotel pukul 3 sebab client dari Arab Saudi datang. Kacau daun betul la….aku baru nak kenal-kenal dengan mamat hensem nih. Haih, melepas la aku!’ Huraiyah Hannani bermonolog lagi. “Ermm...Izzul saya ada hal ni…so I got to go..” kata Huraiyah Hannani sambil melihat jamnya. Mereka bertukar nombor telefon masing-masing lalu Huraiyah Hannani pergi. Izzul Zuhairi hanya memandang dari jauh pemergian Huraiyah Hannani yang tergesa-gesa. “Kak Nani…?” sapa Zarina dan secara tak langsung mematikan lamunan Huraiyah Hannani tentang kenangan lalu yang terindah dalam hidupnya. “Ya…Ina..?” “Mama dengan papa dah nak balik, nak uruskan pengkebumian arwah abang… tadi Ina call akak tapi tak ada orang angkat.” Dato’ Yusof dan Datin Yuslina lebih senang jika aku memanggil mereka mama dan papa. “Bateri abis kot….” balas Huraiyah Hannani acuh tak acuh. “Jom la balik kak…mama dengan papa dah tunggu tuh.” “Ina balik dulu ye, akak perlukan masa untuk bersendirian…” “Ok la kalau macam tu…sabar ye kak…mungkin ada hikmah disebalik kematian abang Izzul…” Zarina sudah mula menitiskan air mata. “Ina akak redha dgn pemergian abang Izzul…sudah ketentuan Allah. Ina pun jangan la menangis macam ni nanti akak pun nangis jugak.” “Baiklah kak….Ina balik dulu ye kak…akak hati-hati balik ye.” “Ye lah. Ina pun hati-hati ye…jaga mama..kirim salam kat mama dan papa” kata Huraiyah Hannani. Zarina mengangguk lalu pergi. “Kita nak duduk mana Mir?” soal Hakim kepada Amir Ikmal. “Ermm…tuh kat depan perempuan yang pakai selendang cream tu” balas Amir Ikmal Mereka mengambil tempat dan mengorder minuman. “Dah selesai hal kau kat Dubai tu?” soal Hakim. “Dah…aku dah settlekan dengan Izzul. Esok aku ada meeting dengan Uncle Yusof dengan Izzul sebab ni syarikat perkongsian antara papa aku dengan papa Izzul, so kami sebagai anak yang menguruskan bapa kitorang memantau je.” “Ha! cakap pasal Izzul kenapa korang tak balik sama? Bukan ke korang pergi sana sama-sama?” “Tiket flight aku hilang, tercicir agaknya. Masa aku beli tiket baru, flight kitorang tak sama. Flight Izzul awal dari aku tu pasal kitorang berpecah.Tapi yang aku pelik dia tak call aku pun dah sampai ke belum patutnya dia sampai 3 jam awal dari aku.” “Excited jumpa tunang la tu…” kata Hakim sambil ketawa. “Kau pernah jumpa tunang Izzul?” soal Amir Ikmal “Tak pernah pulak…kenapa?” “Tak ada la…masa kat Dubai dulu dia selalu cerita dengan aku pasal tunang dia. Baik orangnya, cantik, pemalu pulak tu…” “Hahahaha..” Hakim ketawa apabila Amir menyebut ‘pemalu pulak tu’. “Tapi ada satu hal yang aku pelik, semalam sebelum kami pergi airport masa selepas solat maghrib die cakap sesuatu kat aku. Memori semalam singgah di mindanya. “Mir…”sapa Izzul. “ya…Zul?”jawab Amir Ikmal sambil melipat sejadah. “Kalau apa-apa jadi kat aku, atau kalau dah sampai masanya aku pulang menemui Ilahi, kau tengok-tengokkan mama dengan papa aku. Aku harap sangat tunang aku akan jumpa orang sebaik kau Mir, kalau kau jadi suami Nani lagi aku suka sebab aku tahu kau mampu menjaga ,membahagiakan dia dan yang paling penting kau mampu membimbing dia. Aku percaya dengan kau Mir kau lah sahabat baik aku dunia akhirat.” “Zul apa kau cakap ni? Tak ada apa yang akan jadi kat kau. Esok kita akan sampai Malaysia kau akan jumpa family dan tunang kau. Dah jangan merapu lagi.” Perkara inilah yang membuat hati Amir Ikmal gelisah dengan sikap sahabat baiknya itu. Agak lama Amir Ikmal dan Hakim diam seribu bahasa. “Eh! cuba kau tengok perempuan kat belakang kau tu…” kata Amir Ikmal sambil menunjuk ke arah seorang gadis yang sedang duduk di meja belakang Hakim. “Kenapa?”soal Hakim. “Aku rasa macam pernah nampak la perempuan ni….” jawab Amir Ikmal. “Hakim kau tunggu aku kat kereta, kejap lagi aku menyusul.” Hakim mengangguk dan terus berlalu. Huraiyah Hannani mengeluarkan dompetnya untuk membayar minuman. Secara tidak langsung dia terpandang sepasang pasangan yang tersenyum bahagia di dalam gambar yang disimpan rapi dalam dompetnya. Pasangan itu adalah dia bersama dengan Izzul. “Abang……” Huraiyah Hannani menangis dengan sepenuh hati. Air mata yang cuba ditahan mengalir dengan deras membasahi wajah putih mulusnya sekali lagi. Huraiyah Hannani mengeluarkan gambar dari dompetnya lalu membawa gambar itu ke dadanya. “Abang..Nani rindukan abang...rindukan gelak tawa abang, senyuman abang, usikan abang….semuanya Nani rindukan…kenapa terlalu cepat abang pergi? kenapa abang pergi semasa perasaan sayang dan cinta ini yang terlalu mendalam kepada abang?” Huraiyah Hannani menarik nafas sedalam yang mungkin supaya dia lebih tenang. ‘Huraiyah Hannani kau seorang yang kuat! kau mesti tabah menghadapi ujian ini, kau mesti redha dan terima qada’ dan qadar yang telah ditentukan sejak azali lagi. Mungkin ada hikmah disebalik apa yang terjadi ’ Huraiyah Hannani bermonolog sambil memejamkan matanya.

AKAN BERSAMBUNG...

arggghhh!! nyesal gila kawin...

By : Unknown
ASSALAMUALAIKUM YOW... ari nie cik Jannah nak share satu cerita.. ni boleh di katakan pengalaman ex classmate cik jannah la ye..kisah cinta beliau.. nak tau lebih lanjut..korang baca la sendiri ye~ tata..





Ini cerita aku.. Aku (bukan nama sebenar) baru je kawin, ngan pilihan mak aku. Aku tak penah kenal pon dia (bukan nama sebenar gak). Tapi mak punye pasal kan, aku terpaksa follow je la. Arghh, nyesal giler kawin.. Kalau dulu masa belom kawin, ikut suka aku je nak tido kol brape, nak bangun kol brape. Pastu kadang2 sampai tengah hari tido, sampai terlepas kuliah.. haha. Tade orang marah pon. Lecturer pon tak marah. Tapi skarang, nak tido lewat sikit je ade orang sound. "Jom la bang tido...". Pastu kalau tak bangun Subuh memang kena cubit peha la aku ni. Kesian kena buli.. Kalau dulu masa belom kawin, ikut suka aku je nak makan kol brape, nak makan ape. Boleh makan best2, sebab beli kat kedai.. Tapi skarang, huhu.. Macam budak kecik je, kena ikut jadual makan! Dah la kadang2 dia masak masin la, pahit la.. Pastu kadang2 dia bagi aku makan sayor je bebanyak. Tak makan kang kecik hati lak, pastu tulis kat status facebook dia. Arghh, nyesal giler kawin.. Kalau dulu masa belom kawin, ikut suka aku je nak shopping bile, kat mane, nak beli ape.. Kira berbelanja tanpa waswas la. Tu yang shopping kejap je melayang 2 3 ratos skelip mata. Hohoho.. Tapi skarang, nak pegi shopping je, dia dah siap2 ngan list barang nak beli. Tade dalam list, tak leh amik!! Dah la berejam-jam pusing.. Leceh tol la orang pompuan nih. Muka dia takyah citer la, memang ceria je kalau masok shopping mall. Aku je yang muka tensen. Arghh, nyesal giler kawin... Kalau dulu masa belom kawin, rambut aku ni macam2 pesen la bleh buat.. Ala Korea bleh, ala Carles Puyol (Kapten Barcelona) pon bleh buat, tade orang sound. Tapi skarang, panjang sket je kene sound.. panjang sket je kene sound.. Dia kata x hensem la, x kemas la.. Tak potong kang dia tanak ironkan baju aku lak. Haisshh. Ade satu hari tu, masa makan kat JUSCO, ade la sorang awek comel melintas depan kitorang. Aku pon terpandang awek tu tanpa niat (ikutkan tak berdosa la kan?..) ADEH!! Terus kena cubit peha aku dari bawah meja. Cemburu buta lak bini aku (mentang-mentang la aku hensem..). Ape lagi, menjerit la aku kat situ. Maunye tak kuat, satu foodcourt tengok kitorang, termasuk awek tadi.. Arghh first time kot rasa malu giler camtu. Rasanye muka aku lagi merah dari sos cili atas meja. Sakit wooo bini aku cubit. Huhu.. Kesian la kat bakal anak-anak kami nanti. Haha.. Tapi yang bestnya, skarang aku dah xyah basuh baju, iron baju sendiri.. Sume dah ready made. Hehe. Bab-bab iron baju ni memang aku x berapa sket. Kalau dulu masa belom kawin, skali iron baju, sebulan aku pakai. Haha. Malas basuh sebab tanak iron lagi! (Oppss kantoi..). Pastu baju2 bergelimpangan atas katil. Aku memang suka tido atas kain baju ni (padahal malas kemas). Skarang... hehehe. Lagi yang best, time aku demam ke, x sihat ke, rasa diri ni cam dihargai je.. Yela, kira ade orang take care la. Totalcare!! Hehehe.. Kalau masa belom kawin dulu pepandai la bawak diri kalau demam. Huhu, sadis3.. Pastu kan, skarang kehidupan aku kira tersusun la.. Maklum la dah ade 'PA'.. Kalau banding ngan dulu, hmm.. x produktif sangat la kehidupan aku. Sekali-sekali dia kejut aku bangun solat malam, kadang-kadang dia tegur kalau aku lama tak baca Quran.. Hmm sejuk hatiku. Maklum le kita ni bukan malaikat, iman turun naik. Jadi kena ade yang tolong ingatkan. Ini la pentingnya cari isteri yang solehah! Buat isteriku yang comel dan tercinta Terima kasih kerana marah kalau abang tido lambat Boleh la abang bangun awal-awal pagi Then kita solat Subuh sama-sama.. Tapi kalu abang tak bangun gak, ayang cubit je pehe abang abang xkan murka.. Lagi abang sayang ade la.. Buat isteriku yang comel dan tercinta Terima kasih kerana jaga makan minum abang Tengok skarang abang da nak gemok da Takde la kurus je macam mula2 kawin dulu.. Ke memang nak abang jadi gemuk ni? Ayang takut orang lain berkenan kat abang ek? Jangan bimbang atau ragu okeh, Cintaku hanya eksklusif untukmu sayang.. Buat isteriku yang comel dan tercinta Terima kasih kerana tolong iron baju abang Sebab abang memang allergic sket bab iron2 baju Jangan risau la nanti abang potong rambut.. Skarang abang dah tak selekeh macam dulu Rambut da kemas, baju da kemas, senyum memanjang Hidup terurus, amal pon terjaga, badan pon berisi juge Arrgghhh !!! Nyesal Gila Kawen LAMBAT !!!! *Sumber: dari x-clasemateku dulu.. ...

Touching Love Story

By : Unknown

Akom sumer.. cik jannah ade 1 citer yang nak di kongsi bersama...Sesungguhnyer idup ni terlalu indah untuk kite gambarkan..Marilah kite same-same amik ikhtibar atas citer yang bakal di baca nie...

*_Very Nice Touching Love Story to Share_* 






He met her at a party. She was so outstanding, many guys chasing after her, while he so normal, nobody paid attention to him. At the end of the party, he invited her to have coffee with him, she was surprised, but due to being polite, she promised. 

They sat at a nice coffee shop, he was too nervous to say anything, she felt uncomfortable, she thought, please; let me go home.... suddenly he asked the waiter. "Would you please give me some salt? I'd like to put it in my coffee." Everybody stared at him, so strange! His face turned 
red, but still, he put the salt in his coffee and drank it. 

She asked him curiously; why he had this hobby? He replied: "when I was a little boy, I was living near the sea, I liked playing in the sea, and I could feel the taste of the sea, just like the taste of the salty coffee. Now every time I have the salty coffee, I always think of my childhood, think of my hometown, I miss my hometown so much I miss my parents who are still living there". While saying that tears filled his eyes. She was deeply touched. 

That was his true feelings, from the bottom of his heart. A man who can express his homesickness must be a man who loves his home, cares about home, and has responsibility for his home. Then she too started to speak, spoke about her faraway hometown, her childhood, her family. That was a really nice talk, a beautiful beginning of their story. 

They continued to date. She found out that he actually was the man who met all her demands; he had tolerance, was kind hearted, warm, careful. He was such a good person but she almost missed him! Thanks to his salty coffee! Then the story was just like every beautiful love story, the princess married to the prince, and then they lived a happy life... 

And, every time she made coffee for him, she put some salt in the coffee, as she knew that?s the way he liked it. 

After 40 years, he passed away, left her a letter which said: "My dearest please forgives me, forgive the lie of my life. This was the only lie I ever said to you---the salty coffee. Remember the first time we dated? I was so nervous that time, I actually wanted some sugar, but I said salt instead. It was too embarrasing for me to take back so I just went ahead I never thought that could be the start of our communication! I tried to tell you the truth many times but I was too afraid to do so as I had promised never to lie to you about anything...Now I'm dying, I'm afraid of nothing so I am telling you the truth: I don't like salty coffee, what a strange bad taste.. I have had to take the salty coffee for my whole life with you and never had to feel sorry for it because I did it for you. 

Having you with me is the biggest happiness in my entire life. If I could live a second time, I'd still want to know you and have you for my whole life, even if I if had to drink salty coffee again". Her tears made the letter totally wet. 

One day someone asked her: what's the taste of salty coffee? It's sweet. She replied. Love is not to forget but to forgive, not to see but to understand, not to hear but to listen, not to let go but to HOLD ON. Don't ever leave the one you love for the one you like, because the one 
you like will leave you for the one they love. 


Cinta Oh Cinta...






MAMAT JIWANG vs MINAH BRUTAL

By : Unknown



Assalamualaikum and peace yow!!
hari nie cik jannah ada cerpen menarik yang cik yang di tulis oleh Cik Iddya
hope korang sudi baca cerita nie.. 
hope korang semua enjoy..
tata guys..

i love u from the moment i see u



Isnin (MULA2 BERKENALAN di stesen ktm)
Mamat : Assalamualaikum…hai awak,sy nak berkenalan dgn awk boleh x???
Minah : waalaikumussalam…boleh tapi kene jumpa mak bapak aku dulu..minta izin kalau mak bapak aku bagi..aku on je…
Mamat : waaa..boleh tahan ek awk ni…ok sy jumpa mak bapak awk…bg alamat umah awk...
Minah : ni i/c aku, cepat la salin alamat aku..
Mamat : tangan menyalin sambil tersenyum2 (dalam hati :ceh malas tol punye minah..xpe2..waa nama NURUL IMAN …lembut je nama tp perangai brutal tol..)

Selasa (SAAT SI MAMAT JUMPA MAK BAPAK SI MINAH)
Mamat : Assalamulaikum pak cik mak cik..sihat..?
Pkcik & makcik : waalaikumussalam..alhamdulillah kami sihat..tapi..anak ni siape?
Mamat : sy MOHD AIMAN.. sy datang jumpa makcik ngan pakcik ni sebab nak mintak izin nak berkenalan dengan anak pakcik yg bernama NURUL IMAN..
Pak cik : Alhamdulillah..ade lagi pemuda yg gentelmen cam kamu ni lg ye zaman skrg..sbnr ye kamu la pemuda yg pertama datang mintak izin sblm nk berkenalan dgn anak pkcik NURUL IMAN tu..
Mamat : (dalam hati: waaa bangge aku sebagai seorang lelaki sejati..)
Mak cik : Sebelum2 ni xde siape yg berani dtg..kateye..si NURUL IMAN tu garang sangat org ye..sebenarnya x..si NURUL IMAN tu org ye lembut sgt, sopan, budi bahasa, rajin dan agama ye pun baik..
Mamat : sambil angguk2 dan tersenyum2 mendengar cerita mak bapak minah (dalam hati: ceh..lembut ke??sopan ke?? Budi bahsa ke?? Xde gaye langsung..xpe2..wait n c minah)
Pakcik : pak cik izinkan anak berkenalan dengan anak pakcik NURUL IMAN…
Mamat : terima kasih pakcik makcik..

Rabu (BILA DAH DAPAT KEIZINAN..)
Mamat : awak parents awak da izinkan sy berkenalan dgn awk..
Minah : so what????ade aku kisah…..
Mamat : tersenyum dalam kebengangan (dalam hati: eh2..sabar hati..sabar…)
Minah : wei aku nak jumpa mak bapak ko plak…ni fon aku, ko salin kan alamat ko..pastu save message..
Mamat : awk nak wat pe jumpa ibu ayah sy…??(sambil tangan laju menaip alamat umah dan save message)
Minah : yg ko sibuk kenape?? ? macam mak nenek..banyak tanye..sok ko jgn ade kat umah dr jam 11 a.m sampai jam 12 p.m , ko merayap la kemane2 pun...lau ade gak kt uma aku bakar ko hidup2 depan mak bapak ko ..paham????
Mamat : ok2 ….awk,sy nak no.tepon awk…mane lah tau lau rindu2 t boleh calling2..
Minah : ooiiitt…geli aku..rindu2 ingat aku ni bini ko ke…nak termuntah aku dengar.. ko call je 999 mintak no. tepon aku kt dorang..kompem dapat..dapat pelempang..hahahahaha..
Mamat : senyum jela (dalam hati : eieieieieieieieieeieiieieie…geram ye aku..xpe2..sabar hati..sabar)

Khamis ( APABILA MAMAT BALIK KERUMAH SELEPAS JAM 12 pm)
Ibu : MOHD AIMAN..sampai hati senyap2 ye…xnk kongsi langsung kat ibu ngan ayah ye..
Mamat : apa ibu cakap ni..aiman xpaham la… (dalam kepale sambil memikir apa sebenarye telah terjadi)
Ayah : MOHD AIMAN..jangan nak main nyorok2 lah kami da tau..tadi jam 11 GIRLFRIEND kamu datang..ayah bekenan lah lau dia jadi menantu ayah..
Ibu : ibu pun setuju..cantik,sopan, budi bahasa, pandai masak, pandai amik hati orang tua..seronok ibu lau dapat menantu yg boleh jd kawan ibu…kalau kami masuk meminang NURUL IMAN minggu depan cane MOHD AIMAN..kamu setuju..?
Mamat : kalau ayah dgn ibu setuju dan suka..terus kan jela niat nak masuk minang NURUL IMAN tu… (dalam kebingungan :sejak bile plak aku de GF ni,. GIRLFRIEND yg d ckp oleh ayah dan ibu dala minah a.k.a NURUL IMAN.. peerrrrrr…gila la aku da la xkenal sape minah tu..brutal plak tu tetibe je ibu ayah nk wat menantu..xpe..jalan je…ade sesuatu kt NURUL IMAN tu sampai ibu ngan ayah pun suka..hihihi)

Jumaat (HALAL & HARAM)
Mamat : awk..minggu depan ibu ayah sy nak masuk meminang awk..xpe ke awk??
Minah : ko setuju ke mak bapak ko minang aku???
Mamat : setuju
Minah : da ko setuju wat pe tanye aku lagi..ape la... cume aku nak lau kite b’tunang aku cume nak barg hantaran telekung,sejadah dan al-quran yg ko khatam kn je..duit hantaran ikut suke ko nak bg berape..aku xkisah..10 sen pun aku terima..pastu 2 minggu je bertunang dan pastu kawin.. da kite tutup kes ni..
Mamat : amboi dasyat tol awk ni….awk ni garang la tp sweettt..( sambil tangan mamat nak pegang tangan minah)
Minah : oooiiittttttttt setan…kuar la ko dari badan mamat ni…ko tau x HARAM sentuh orang yg bukan mahram…selagi ko x lafaz “AKU TERIMA NIKAHNYA” selagi tu ko HARAM nak sentuh aku..ko ade wudu’ x???
Mamat : xde…nak wat pe…?
Minah : ko g amik sekarang..cepat la….
Mamat : merungut dalam hati sambil kaki melangkah mencari paip untuk berwudu’ (eiei minah ni cube la cakap sopan sikit ngn aku..garang cam singe..singe pun xcam dia.)

SEKEMBALI MAMAT DARI MENGAMBIL WUDU’
Mamat : awk, sy da amik wudu’..awk nak sy wat pe???
Minah : diam la..banyak bunyi la ko ni…nah amik ni AL-QURAN..ni HALAL tok ko pegang 24 jam pun,cium, pelok pun boleh…pahale bergande 1000x lau ko bace…ha…aku nak ko hafaz juzu’ 30..minggu depan kita tunang aku tau ko da hafaz semua surah dalam juzu’ 30 tu…
Jumaat (SEMINGGU SELEPAS BERTUNANG)
Mamat : awk ape kate kite tukar panggilan..sy panggil awk SAYANG dan awk panggil sy ABANG..
Minah : ooiiiittt..geli aku nak panggil ko abang..ABANG tu hanya SUAMI aku je..ko tu bukan suami aku lagi..baru tunang nak gempak2..bla la wei…ha daripada ko dok ngarot yg bukan2,..ko da hafaz pun lom juzu’ 30..????
Mamat :..emmmmmmm…da..da…nape???
Minah : ha..ha cube bace kt aku ape yg ko hafaz..
Mamat : (dengan mulai dgn surah al-fatihah dan seterus ye membace semua surah juzu’ 30 tu sampai habis…)
Minah : Alhamdulillah…pas ni ko bace plak makne2 surah dalam juzu’ amma tu..minggu depan aku nak dengar ko bercerite depan aku…
Mamat : da macam peserte pertandingan hafazan dan bercerite plak (ckp dlm nada slow)
Minah : ooiitt ko kutuk aku ek…xpe2..
Mamat : mane ade…awk memang cantik comel..
Minah : da..da..jgn nk ckp lg aku tau da aku memang cantik comel.. sbb tu ko soh mak bpk ko minang aku kn..
Mamat : tersenyum (dalam hati: ceh masuk troli sorong sendiri la weii..)

Jumaat (2 MINNGU SELEPAS BERTUNANG)
Mamat : awk..awk..awk xrase ke apa yg sy rase..sy rase cam ade sesuatu yg indah antara kite berdua la..setiap kali ingat awk mesti terase yg awk dekat sgt dlm hati sy..
Minah : ooiitt yg ko nak berjiwang karat sangat ni nape?? Bengkak telinge aku dengar..ko ingat ko berjiwang2 ni aku cair ngn ko..jgn harap la weii..da2 sekarang ko cerita kn kt aku kisah2 dlm juzu’ amma tu..
Mamat : (dalam hati : dy ni memang xde perasaan langsung..baru nak jiwang2 da xboleh..xpe..sabar hati..sabar..)
Minah : ooiitt berangan plak…aku soh cerite bukan berangan..cepat la cite aku nak dengar..
Mamat : sabar la…ngah susun ayat ni…(Dengan nama Allah yg Maha Pemurah lg Maha Penyayang..dy memulakan kisah dari 1 surah ke surah yg lain hingga khatam dlm juzu amma tu)
Minah : Alhamdulillah.. minggu depan kita nikah…aku nak sehari sebelum kite nikah ko wat qiamulllaill…Allah tu Maha Melihat..lau ko xwat..ko tunggu la mase ko lafaz aku terime nikahnya mesti ko tersangkot2…
Mamat : xnk la la sy..malu la tersangkut2..ok2.insyallah sy wat…
Minah : tau plak malu..ok..ag 1..hari nikah tu aku nak ko senyum je sepanjang majlis..xkisah la waktu tu ko sedih ke.kecewa ke..yg aku nak tengok ko senyum je..paham???
Mamat : faham..awk..sy teringin nak tengok awk senyum..senyum la awk..mesti manis..slalu tengok muke garang awk je…senyum la kit wak..
Minah : ade..ade aku kisah..xboleh..lau nak tengok sgt aku senyum..tunggu hari kite nikah t..mesti ko xboleh tidur pas tengok senyuman aku yg menggoda sgt ni tau…hahahahahahahaha..
Mamat : emmmmmm..yelaaaaa….

Jumaat (HARI PERNIKAHAN)
Mamat : dengan sekali lafaz..“AKU TERIMA NIKAHNYA NURUL IMAN BINTI ISHAK DENGAN MAS KAWIN 80 RINGGIT TUNAI..”
Tok kadi : sah..sah..sah..
Minah : Alhamdulillah (terus dy sujud syukur tanpa menghirau kan org sekelilng dy)

(SAAT MEMBATALKAN AIR SEMBAHYANG)
Minah : terima kasih ABANG kerana sudi mengambil NURUL IMAN sebagai isteri abang. Bimbinglah AYANG menjadi isteri yg solehah..(sambil tangan terketar-ketar tok salam dan cium tangan suci suaminya)
Mamat : subhanallah..terima kasih SAYANG sudi terima ABANG sebagai suami mu.. (sambil mengucup dahi isteri tercinta)

(MALAM PERTAMA)
Mamat : sayang , abang xsangka plak rase ye belum sebulan kite kenal ..tetibe je da kawin..ajaib betul..
Minah : tu nama ye jodoh..kekusa Allah bang..kite hanya merancang tapi Allah juga yg menentukan segalenye..
Mamat : Sayang boleh abang tanye sesuatu…?
Minah : Tanya la abang,.(dengan nada suare yg manje)
Mamat : nape sayang dulu garang sangat ngan abang..? tapi bile ngan orang tua abang n orang tua sayang ckp sopan….?
Minah : maafkan sayang abang..ayang bukan sengaje nak berkasar dengan abang..ayang wat semua tu sebab nk uji sama ada abang sabar x dengan kerena ayang..ayang nak abang terima ayang dengan seadanya..sebab sayang xnk kite hilang kemanisan cinta selepas berkawin gare2 abang da sentuh ayang sebelum kawin..ni sekarang kite da kawin..ayang milik abang..abang boleh sentuh ayang tanpa kene sound ngan ayang lagi..hihihi..abang nape abang kawin dengan ayang…??
Mamat : subhanallah…terima kasih sayang ku kerana menjaga batasan kita selama ini..abang pilih sayang kerana Allah…lepas abang wat qiamullai yg sayang suruh wat sehari sebelum nikah baru la abang dapat jawapan bagi perasaan yg tersembunyi antara kita berdua iaitu perasaan cinta.. I LOVE U SAYANG..waktu tu juga abang baru sedar ape hikmah ye kenape sayang suruh abang menghafal juzu amma dan membace terjemahan ye..semua nya indah sayang..terima kasih sayang…sekarang pun abang sedang berusaha menghafal juzu’2 yg lain…
Minah : Alhamdulillah ya Allah kau kurniakan aku suami yg soleh (sambil tangan ye menadah doa). Abang, nape abang bagi ayang banyak sangat duit hantaran RM 20 ribu dengan kerete ALPAHRD sebijik.. kan ayang da cakap kalau abang bagi 10 sen pun ayang terima..
Mamat : sayang..anggap la tu hadiah daripada abang..berape sgt la nilai ye jika nak dibandingkan dengan nilai seorang isteri solehah cam ayang..I LOVE U SAYANG UNTIL JANNAH.. ,
Minah : I LOVE U TOOO ABANG…UNTILLLL JANNAHTUL FIRDAUS…AMINNNNNNN….








THE END~






Cerpen:: cinta Blogspot

By : Unknown
hai korg semua, mlm nie ada cerpen bez lagi yang korang leh layan..cerpen nie hasil nukilan salah seorang sahabat saya.. hehe..setelah d pujuk dia izinkan saya pamerkan hasil seni nyer..hehe..hope korg enjoy ya.. :) salam ceria selalu..


so sweet!
“Assalamualaikum!” 

Jijah masuk ke dalam bilik asrama setelah penat pulang dari kelas matematik kejuruteraan tadi, sungguh dia terasa nak berlari laju ke katil dan melompat terus tidur. Tapi ada sesuatu menarik perhatian dia iaitu salamnya tidak dijawab. Dia menjengah rakan sebiliknya Ain, ada di meja belajar tapi tengah kaku macam patung depan laptop! Kenapa pula dengan Ain ni? 

Perlahan-lahan dia menghampiri dan mencuit bahu ain, apa lagi reaksi yang boleh ditunjukkan oleh orang yang sedang mengelamun? Tentulah menjerit! Jijah hanya gelak sakan dan duduk di katilnya.

“ Apasal kau mengelamun ni? Aku bagi salam pun tak dengar” kata jijah dalam gelak yang masih ditahan-tahan.

“ Gila, kalau aku lemah jantung tadi, boleh mati tau tak!”

“ Kau tak jawab pun, kenapa kau mengelamun? Macam nak tembus laptop tu kau pandang.”

“Aku risaulah wei, kawan aku ajak aku pergi reunion sekolah rendah aku minggu depan.”

Ain memusingkan badannya menghadap jijah yang sudah terbaring di katil.

“ Apa yang kau risaukan? Pergi sajalah.. best tu jumpa kawan-kawan.”


“ Alah, kau tak pahamlah beb.. aku ada sejarah tak best masa sekolah dulu, seganlah aku nak jumpa dorang lagi.”

“ Apa sejarah kau tu, tak pernah cerita dengan aku pun.”

“ Ish, adalah! Dah lah, aku tetap tak nak pergi, baik aku tidur.”

Ain berbaring di katilnya, kedua tangannya diletakkan mengalas kepala. Belum rasa mengantuk lagi tapi berharap dapat tidur sekejap untuk lupakan kenangan yang tak pernah dia lupakan.
Kenangan! Ya, kenangan di zaman sekolah yang membuatkan dia tak ingin berjumpa dengan rakan-rakan sekolah rendahnya dahulu. Kenangan seboleh-boleh ingin dilupakan. 

***********************************

Sekolah rendah jaya -1996

Ain masuk ke dalam kelas yang penuh dengan kanak-kanak seusianya, 7 tahun. Hari ini dia hari pertama bersekolah, berjauhan dengan ibu bapa tersayang dan paling menggerunkannya ialah bersama-sama dengan sekumpulan orang yang asing baginya. 

Terasa macam mereka semua di dalam kelas tu adalah makhluk asing dan hanya dia sajalah manusia di situ. Dia akan dikurung bersama-sama makhluk asing yang bila-bila masa sahaja akan memakannya! Otaknya menterjemahkan apa yang dilihatnya ke dalam bentuk imiginasi yang direkanya sendiri. Hebat imiginasinya! Matanya dilarikan ke luar tingkap, mencari ayahnya tapi tiada. Mesti ayahnya telah pulang dan dia sendirian.

Dia ditempatkankan di satu meja berbentuk bulatan yang dikelilingi oleh 6 murid. Dia tak sedar sebenarnya semua murid disekelilingnya seperti dia. Ketakutan! Melainkan seorang budak lelaki di sebelahnya, budak itu kelihatan ceria! Tersengih-sengih sendirian dan melambai-lambai pada ibubapanya diluar.

Ain tak mengendahkan budak lelaki yang cerita itu, saat ini apa yang dipikirkannya hanyalah rumah dan botol susu! Ain memang manja,walaupun dia sudah berusia tujuh tahun, tapi dia tetap suka minum menggunakan botol susu. Minum susu,perkara wajib dia lakukan sebelum tidur.

“Oi, kenapa kau diam je? Takut ye. Hahahaha.”

Ain menoleh pada orang yang menegurnya tadi. Oh, budak yang terlebih ceria ni rupanya yang menegurnya. Tapi apa dia kisah, dia tak suka ke sekolah ini, dia dipaksa!

“ Sombonglah kau ni. Aku tak nak kawan dengan kau..wek!” budak lelaki tu menjelirkan lidah mengejek ain.

“Awak, cuba perkenalkan diri pada kawan-kawan” 

Cikgu kelas ain menunjuk ke arah budak lelaki di sebelah ain, nampaknya kelas telah dimulakan.

“ Nama saya Muhammad Fahie bin Fahmi. Umur saya 7tahun.” Budak lelaki itu pantas menjawab apabila ditanya, tiada langsung riak ketakutan di mukanya.

“ Awak yang disebelah Fahie, nama awak siapa?”

Ain memandang wanita yang sedang memandangnya itu. Mati dia perlu menjawab soalan dari guru kelas ini. Mahu atau tidak, dia perlu menjawabnya. Terasa lemah sungguh kakinya ingin berdiri. Mak, tolong selamatkan ain!
Ain mengigil, takut bila semua mata memandang ke arahnya. Dia kaku dan tak semena-mena dia terkencing! Basah kain sekolahnya dengan air kencing dan kemudian dia terdengar suara budak lelaki tadi.

“ Eee, dia kencing! Cikgu dia kencing dalam kelas!” kuat pekikan dari Fahie yang kemudiannya sakan mengetawakan dirinya. Ain jadi kaku dan dia menangis sekuat-kuatnya! Dia tak nak berada di sini! Dia nak balik!

***************************

Ain terjaga dari tidur dan terus duduk, peluh di dahi dilap dengan telapak tangan. Dia bermimpi buruk tadi, mungkin kerana terlalu pikirkan kisah silamnya.

“Macam mana aku boleh mimpi hal dulu? Damn! Ni mesti sebab aku banyak pikir ni.” Ain bermonolog sendiri.

Jam ditangan dipandang. Huh, baru sejam rupanya dia melelapkan mata tapi mimpinya tadi seakan lama. Sungguh dia termimpikan kenangan dia terkencing dalam kelas semasa darjah satu dulu, kejadian yang dia susah lupakan sampai sekarang. Dia pun tak tahu kenapa hanya kenangan itu bergitu kuat di ingatannya sedangkan hal-hal lain semasa di sekolah rendah, samar-samar saja di ingatannya. 
Masakan dia boleh lupa akan kejadian memalukan itu, sampai sekarang dia tetap ingat namun harapnya kawan-kawan lain telah lupakan hal itu. Terutama Fahie! Ya, fahie. Lelaki itu sudah banyak merosakkan zaman kanak-kanaknya di sekolah rendah dahulu. Sehingga ain darjah enam, fahie tetap tak henti-henti mengajuknya.

“ Cing!” Nama yang diberikan Fahie untuk mengejeknya! Cing, singkatan bagi perkataan kencing! Fahie suka memalukan dirinya di depan kawan-kawan lain, sengaja mengungkit-ungkit hal memalukan itu. Sungguh dia benci!

Inilah penyebab kenapa Ain tak ingin hadir majlis reunion pelajar sekolah rendahnya. Hanya kerana satu sebab, Fahie! Terngiang-ngiang lagi ditelinganya ejekan Fahie.

“Ain tak malu, kencing dalam seluar..ain tak malu~”

Walaupun Fahie selalu menyakat dan mengejek Ain, tetapi hakikat yang tiada siapa tahu ialah dalam diam ain sebenarnya ada menyimpan perasaan pada Fahie ketika mereka berusia 12 tahun. Dia sendiri tak tahu kenapa perasaan itu boleh ada sedangkan setiap hari dia di ejek-ejek oleh Fahie. Paling tak diduga ialah dia telah meluahkan perasaan pada lelaki itu, tapi luahannya ditolak oleh Fahie dengan cara yang paling memalukan sekali dihadapan semua rakan-rakan sekolahnya! 
Walaupun kini 10 tahun telah berlalu dan dia tahu perasaan dia pada Fahie dahulu hanyalah perasaan suka semata-mata tapi perbuatan Fahie padanya susah untuk dia lupakan. Dia tetap tekad tak ingin berjumpa fahie sampai bila-bila!
Tersedar jauh mengelamun, Ain segera bangun dan bersiap untuk mandi, malas rasanya dia mahu memikirkan tentang budak lelaki itu. Biarlah kisah Fahie dan dia menjadi kenangan pahit dalam hidupnya. Dia akan lupakan tentang perjumpaan semula rakan sekolah rendahnya.
Seusai mandi, telefon bimbit Ain bordering minta diangkat. Ain yang baru keluar dari bilik air sempat menjeling ke arah rakan sebiliknya jijah yang sedang membaca novel, leka sungguh teman sebiliknya itu sehingga bunyi telefon ain yang menbingit itu langsung tak di endahkan. Ain memandang nama yang tertera di skrin telefon nokia5230 miliknya, terpampang nama Mimi lalu pantas dia jawab panggilan tersebut.
“ Hello” Ain memulakan perbualan
“ Hello, kau ada dapat jemputan pergi reunion sekolah rendah kita?”
“ada, kenapa?”
“ kita pergi sama-sama ye, kau balik tak minggu ni?”
“ Er, aku rasa aku tak pergilah, aku ada hal minggu ni jadi tak dapat pergi.”
“ Ala, jomlah. Tangguhkan lah hal kau tu lain kali, kita kan dah lama tak jumpa kawan-kawan sekolah dulu.”
Ain mengeluh dalam hati, pujukan mimi, sahabat baiknya sejak sekolah rendah memang sukar ditolak tapi dia sungguh-sungguh tak ingin berjumpa dengan Fahie. Menghadiri perjumpaan semula itu bermakna dia berkemungkinan besar akan terjumpa dengan lelaki itu. Teringin juga dia melihat wajah rakan-rakan lain, pasti semuanya sudah berlainan kini tapi dia belum bersedia untuk bertentang mata dengan Fahie.
“ Em, tengoklah nanti macam mana ya. Tapi aku tak janji akan pergi.” 
Panggilan dimatikan, ain menuju ke meja belajar dan bersedia untuk ulangkaji pelajaran. Hanya tinggal dua minggu sahaja lagi sebelum peperiksaan akhir pelajar ijazah sarjana muda untuk semester dua. Dia perlu fokus dan lupakan segala perkara yang tak penting dan hanya mengusutkan kepalanya saja.


**************************

Ain dan Jijah bersalaman tanda tiba masa mereka berpisah untuk semester ini dan pulang ke kampung masing-masing. Peperiksaan akhir telah pun berlalu semalam dan mereka terasa beban yang di pikul untuk semester ini solah-olah telah hilang. Kegembiraan dan kesedihan bercampur aduk dalam hati Ain tika sampai saat berpisah dengan rakan-rakan. Selepas dua bulan nanti dia akan kembali lagi kesini, asramanya ini.

Bilik asrama mereka telah siap dikemas, hanya menunggu keluarga masing-masing datang menjemput saja. Keluarga jijah sudah pun datang tadi jadi kini dia sendirian di dalam bilik sementara menunggu ayahnya datang. Disebabkan terlalu bosan menunggu, ain membuka laptopnya yang di beli sejak hari pertama dia menyambungkan pelajaran ke peringkat ijazah di Utom.

Broadband yang terletak di penjuru meja belajar dicapai dan disambungkan ke laptop. Apabila talian internet telah tersambung, ain membuka laman facebook dan blognya. Mula-mula diperiksa akaun facebooknya,melihat sekiranya ada perkembangan menarik rakan-rakan tapi ternyata tiada apa yang menarik lalu ditutup facebooknya dan fokus pada blognya pula.

Ain suka bercerita tapi dia lebih suka meluahkannya ke dalam blog yang tiada sesiapa tahu termasuk jijah, rakan sebiliknya. Laman blognya di jadikan tempat meluahkan perasaan dan berkongsi kisah dengan teman di alam maya. Dia jarang mengemaskini blognya kecuali bila ada perkara yang ingin dia luahkan, kebiasaannya blognya hanya dijadikan satu platform yang memudahkan dia meninggalkan pesanan pada blog-blog lain yang dilawati. Dia suka membaca blog orang lain, malah dia lebih banyak menghabiskan waktu membaca artikel orang lain berbanding di blognya sendiri.

Sedang Ain leka dengan blognya, pintu biliknya diketuk perlahan dan disertai dengan ucapan assalamualaikum dari luar. Selepas ucapan salam disahut, Ain bangun membuka pintu biliknya dan mempersilakan tetamu masuk.

“ kau balik pukul berapa?” Tanya kina, jiran sebelah biliknya.

“ aku tunggu ayah aku datang pukul 5 nanti.”

“ sekarang baru pukul 3, jom kita pergi minum kat bawah nak tak?” 

“ ok jugak, kau tunggu kejap,aku siap-siap dulu.”

Ain menutup laptopnya dan bersiap menuju ke kedai di tingkat bawah asramanya bersama-sama dengan Kina. Pelajar di Utom ini ditempatkan di pangsapuri yang mempunyai 3 bilik setiap rumah. Asrama lelaki pula terletak bersebelahan dengan asrama perempuan manakala kedai makan berada ditengah-tengah kedua-dua bangunan itu. 

Terdapat dua buah kedai makan disitu dan ia memang menjadi tempat tumpuan pelajar apabila tiba waktu makan. Ain dan Kina mendapatkan tempat di penjuru kedai. Kedai makan itu tetap sesak walaupun hari ini hari terakhir semester disini. Mata ain meliar memerhatikan suasana. 

“Patutlah ramai orang, budak-budak bercinta rupanya yang ramai.” Kata Kina memulakan bicara antara mereka

“ lepas ni agaknya dua bulan tak dapat jumpa, tu yang masing-masing duk lepas rindu tu.”

“ Ha, kau tak jumpa Haziq ke? Kan lepas ni dua bulan korang tak jumpa. Nanti rindu pulak kang.” Sakat kina

“ Haziq? Buat apa aku nak jumpa dia? Dia bukan pakwe aku pun..dia tu pakwe kau.” 

“aku pulak! dia tu suka kat kau dah lama dah, kau tu je yang jual mahal.Jangan mahal-mahal sangat beb, tak laku kang..” 

“ Ada ke cakap aku tak laku nanti, jahat kan mulut kau.” Pantas tangan Ain mencubit lengan kawannya itu.

“ Sakitlah! Aku gurau jelah. Kalau dah tak suka, tak apalah kan. Takkan nak paksa .”

Ain mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju sambil matanya terus meliar memandang sekeliling. Tiba-tiba matanya terpaku pada seseorang yang dia kenal dan sedang menuju kearah mereka.

“ Haa, tu pun Haziq. Baru sebut dah datang.” Kata kina sambil senyum pada Haziq

“ Kau ajak dia datang sini ke?” Ain pandang tetap ke mata kina, meminta jawapan.

“ Taklah, dah jodoh kau kuat,tu yang dia datang.”

Haziq datang kearah mereka dan meminta kebenaran untuk duduk. Kina mempersilakan manakala Ain hanya memberikan senyuman tanda kedatangan haziq disambut.

“ Korang balik pukul berapa ni?” Haziq bertanya pada mereka.

“ Kitorang balik petang sikit nanti, tu yang lepak-lepak dulu kat sini. Kau balik bila?”

“ Aku balik esok, malas nak terkejar-kejar.” Kata haziq sambil bangun menuju ke dapur kedai dan memesan air.

Haziq, lelaki itu kawan sekelas Ain dan mereka rapat sepanjang di pusat pengajian itu, tapi hubungan mereka semakin renggang apabila Haziq mula mengambil langkah seterusnya dalam hubungan mereka. Haziq inginkan hubungan lebih daripada seorang kawan dan Ain tak dapat menerimanya kerana hati masih belum terbuka untuk menerima cinta, mereka masih belajar dan bagi dia masih belum masanya.

Ain seboleh-boleh sebenarnya ingin mengelakkan diri daripada berhadapan dengan Haziq, kekok sungguh dia bila setiap kali mata lelaki itu memandangnya. Di dalam kelas juga dia berlagak seolah-olah tidak mengenali Haziq, dia belum bersedia sejak lelaki itu meluahkan perasaannya minggu lalu, kini lelaki itu berada di hadapannya, masakan dia dapat lari lagi!

Haziq yang duduk dihadapannya menundukkan kepala memandang telefon bimbit, barangkali dia sedang menghantar sms. Selang beberapa saat haziq berhenti memandang telefon bimbitnya, telefon Kina berbunyi tanda ada pesanan ringkas masuk. Bagai ada sesuatu yang mencuit hati kina, gadis itu tersenyum lalu memandangnya dengan senyuman seribu makna.

“ Ain, aku ada hal kejap. Kau duduk sini kejap ya dengan Haziq,nanti aku datang balik.” Kina bangun dari kerusinya dan bersedia untuk pergi.
Ain menarik tangan kina dan berbisik di telinga kawannya. “ Eh, kau nak pergi mana beb? kau nak tinggalkan aku dengan dia kat sini ke? Mati aku wei! Aku ikut kau ya”

Pertanyaan dari Ain hanya disambut dengan gelakan dari Kina, Haziq pula hanya membatu melihat dua manusia dihadapannya.

“ Chill beb. Aku pergi sekejap je, I will be back as soon as possible okay? Just wait here for a minute. Haziq ada tu, takkan nak tinggalkan dia kan.”
“ Okay, tapi jangan pergi lama sangat ya.” 

Kina berlalu meninggalkan Ain dan Haziq disitu. Suasana sunyi untuk beberapa minit, tak ada sesiapa yang memulakan perbualan. Ain mencuri pandang pada Haziq, lelaki itu sedang leka memandang jalan raya di sebelah kedai.
“ Ain” 

Haziq mula memecahkan kesunyian antara mereka.

“ Ya, ada apa?” jantung Ain terasa laju, dia bagaikan dapat mengagak apa yang akan lelaki itu katakana nanti.

“ Kenapa kau macam lari dari aku?” Haziq memandang tepat ke mata gadis didepannya.

“ Mana ada aku lari, aku sibuk je sekarang ni.”

“ Tipu lah! I hantar sms pada you, you tak reply. When I call you, you never answer it. Jadi apa maknanya kalau bukan lari dari I? 

Ceh, lelaki ini mula tukar nama panggilan antara mereka. Sebelum ini guna aku kau sahaja, tapi sekarang berubah jadi I dan you. Memang mengelikan bila rakan baik sendiri berubah begitu tapi dia tak salahkan Haziq, mungkin perasaannya mahukan perubahan itu. 
“ aku bukan saja nak lari, aku jadi kekok lah bila macam ni. Kau kawan aku, susah aku nak tukar perasaan tu beb.” Ain memandang gelas di tangan.

“ Kau tak boleh terima aku ke? sebab aku tak hensem ke? tak sesuai dengan kau?” Suara Haziq mula mengendur.

Ain tersentap dengan soalan itu, tak pernah sekalipun dia menilai penampilan lelaki itu sejak mereka mula berkawan. Teringat dia tatkala waktu mula-mula mereka berkawan rapat. Haziq seorang yang berbadan besar dan pendiam, tak ramai yang ingin mendekatinya. Kebanyakan wanita yang ingin berkawan dengan Haziq pasti ada menyimpan niat tersendiri, iaitu ingin mempergunakan sikap baik haziq memandangkan lelaki itu datang dari keluarga yang senang. Persahabatan antara mereka dimulakan dengan perasaan kasihan di hati Ain dan bukanlah kerana harta haziq.

“ Ain, kau dengar tak aku tanya ni? 

“ Ha, aku dengar. Haziq, kau tak ada apa-apa kekurangan pun. Cukup segalanya tapi mungkin aku bukanlah orangnya.” Ain menolak dengan cara baik,dia tak nak mengecilkan hati rakannya.

“ Hurm, kau tau tak kenapa aku boleh suka kat kau?”

Ain hanya diam, bersedia untuk mendengar. Memang itu yang dia tertanya-tanya selama ini. Apa yang dilakukan pada lelaki itu sehingga perasaan cinta boleh timbul.

“ Selama ni aku dah berkawan dengan ramai perempuan, tapi semua hanya keluar dengan aku bila nak pergi shopping, nak pergi makan sedap-sedap. Waktu tu dorang ingat kat aku. Tapi aku tak pernah kisah pun, aku layan baik member-member aku. Bila berkawan dengan kau, aku rasa lain. you are different dear. Seingat aku, aku tak pernah belanja kau apa-apa pun. Masa birthday aku, kau bagi aku hadiah mahal. Sejak tu aku rasa lain, aku tak pernah dapat hadiah daripada perempuan tau.” 

“ Jadi semua ni sebab hadiah tu? Beb, hadiah aku tu ikhlas sebab kau kawan aku. Bukan sebab aku nak ngorat kau.” Ain sudah gelisah, cuba menerangkan situasi sebenar.

“ Eh, bukan tu maksud aku. Aku tahu kau ikhlas, dan perasaan aku pada kau pun ikhlas. Kalau kau tak boleh terima aku sekarang pun tak apa. Sampai masa jodoh tu tiba, aku akan pinang kau ya.” 

“ ish, kau ni jauh sangat beranganlah.” Ain mula berasa tak senang dengan kata-kata Haziq.

“ mana ada aku berangan, tu harapanlah dear. Just wait and see okay, I will prove it. Insyaallah.”

Ain pandang Haziq yang sedang tersenyum gembira, sungguh-sungguh benar dia mengharap tapi pada masa yang sama aku lega. Perasaan kekok sudah hilang selepas aku dan dia bertentang mata dan berbincang hal ini. Selepas ini perkara ini takkan mengganggu lenanya lagi dan dia berserah pada Allah s.w.t. Andai jodohnya dengan Haziq, siapa dia untuk menolakkan.

*****************************************

Seminggu berlalu selepas cuti semester bermula, Ain mula bosan tinggal di rumah tanpa lakukan apa-apa aktiviti. Cuti pula masih berbaki sebulan lebih.

“ish, tak boleh jadi ni. Boleh mati kebosanan aku kalau melepak kat rumah je.” 

Ain menuju ke laptopnya dan mula mencari jawatan sementara yang boleh di pohon bagi memanfaatkan cutinya selama dua bulan ini. Pencarian kerja semakin mudah dengan adanya blog-blog yang menyediakan iklan jawatan kosong terkini. Benar kata orang, segalanya kini hanya di hujung jari.

Ain membuka laman blognya setelah siap memohon beberapa pekerjaan sementara yang dirasakan sesuai untuknya. Ain membaca tajuk artikel-artikel yang dihasilkan oleh rakan-rakannya hari ini, tiada apa yang menarik minatnya untuk membaca lebih dalam kecuali satu artikel yang bertajuk “ Aku suka blog ini”

Ya, tajuk sesuatu artikel memainkan peranan penting untuk menarik minat pembaca untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang disampaikan di dalam artikel tersebut dan tajuk ‘aku suka blog ini’ telah Berjaya menarik minat Ain untuk menyelongkarnya.
Setiap patah perkataan dibaca dengan tekun, perasaan ingin tahu blog siapa yang dimaksudkan oleh penulis itu begitu tinggi dihatinya.

“ Blog AkalHati?” Ain menolog sendiri sambil tangannya menekan link ke blog tersebut.

‘The more I see, the less I know for sure.’ Ayat ini diletakkan di atas blognya, mungkin untuk menggambarkan diri pemilik blog. 

“Hurm, macam menarik je..” 

Ain mula membaca artikel terkini blog tersebut, blog ini ringkas kerana hanya menggunakan dua warna sahaja sebagai tema blognya iaitu warna hitam dan putih. Selepas usai membaca artikel terkini dari blog itu, ain tersenyum, blog itu memang menarik.

Ain teruskan pembacaannya, dari satu artikel ke satu artikel di baca dan semakin lama dia jadi minat dengan blog AkalHati! Bahasa yang digunakan begitu santai dan terasa dekat dengan pembaca tapi kadang-kadang diselitkan dengan ayat-ayat yang puitis. Walaupun hanya menceritakan pendapatnya tentang kehidupan seharian dan ragam manusia tapi ianya mampu membuatkan kita berfikir dari sudut berlainan dan bersetuju dengan pandangannya.

Jarum jam sudah pun berganjak ke pukul 6 petang, dia perlu masak untuk makan malam nanti jadi Ainmouse dihalakan ke bentuk bintang kecik di penjuru browser dan ditekan, dia bookmark blog tersebut supaya mudah dia menyambung pembacaannya nanti. Dia bangun menuju ke dapur dengan senyuman di bibir, tak tahu kenapa tapi yang pasti dia gembira menemui blog itu hari ini.


************************************************** *

Hari ini seusai sarapan pagi, Ain bersiap sedia ingin keluar mencari kerja di kilang di taman perindustrian yang berdekatan dengan rumahnya. Semalam pihak kilang telah menghubungi dan memintanya datang ke kilang bagi ditemuduga untuk jawatan operator kilang.

Mengikut kelayakannya yang telah memiliki iaitu diploma kejuruteraan elektrik, dia layak untuk memohon jawatan lebih tinggi daripada operator kilang tapi bukan rezekinya, tiada kilang sekitar rumahnya yang menawarkan jawatan kosong mengikut tarafnya. Dia tak ingin membuang lebih banyak masa untuk mencari kerja, jadi dia terima sahaja peluang pekerjaan yang ada.

Dia berpakaian sederhana sahaja pagi itu, berseluar slack, blaus berwarna ungu dan tudung bawal berwarna putih. Wajahnya hanya disapu sedikit bedak dan sedikit gincu dibibir namun tetap dapat menyerlahkan memanisan raut wajahnya.

Ain keluar menghidupkan enjin kereta pemberian ayahnya, setelah enjin kereta panas dan bersedia untuk bergerak, Keretanya beransur menuju je kilang elektronik tempatnya berkerja. Setelah sampai ke tempat kerja, ain bergerak menuju ke meja pertanyaan di pejabat kilang itu untuk memulakan hari pertama dia berkerja. 

Setelah memberitahu tentang kedatangannya, Ain di bawa berjumpa supervisor kilang tersebut untuk di beri penerangan tentang kerja yang akan dilakukan nya nanti. Ramai warga asing berbanding rakyat Malaysia yang berkerja di situ. Ain di bawa ke satu meja panjang yang dipenuhi dengan pekerja-pekerja perempuan, lega rasanya dia apabila tidak ditempatkan bersama-sama dengan lelaki warga asing.

Ain ditugaskan untuk memateri litar yang telah siap disusun, kerjanya mudah tapi mudah juga menyebabkanya bosan sekiranya berkerja dalam jangka masa yang panjang. Ain duduk di tempat yang diarahkan oleh supervisornya tadi, dia memandang ke kiri dan ke kanan dan senyuman diberi kepada orang sekitarnya.

Pekerja disitu tak berbual semasa berkerja, pelik juga rasanya tapi Ain pendam pertanyaannya di dalam hati. Mungkin mereka tidak pandai berbahasa Malaysia atau memang peraturan di kilang ini. Ain terus berkerja sehinggalah tiba waktu rehat.

“ Jom pergi makan.” 

Wanita muda sebelah Ain mempelawa untuk pergi makan bersama. Seorang lagi perempuan yang badannya sedikit berisi juga senyum memandang menunggu jawapannya manakala pekerja-pekerja lain sudah berjalan keluar dari kilang tersebut.

“ Boleh juga, jom.” Ain senyum

“ Jom, kita pergi kantin. Nama saya Mira yang ni fifi.” Kata si gadis tinggi lampai itu sambil menunjuk kea rah kawannya yang tersenyum padanya tadi.

“ Oh, nama saya Ain.” 

Mereka mulai bergerak ke arah kantin dan mencari meja kosong. Ain memandang sekitar kawasan kantin dan tertumpu pada pekerja-pekerja asing yang sedang makan dengan berselera. Terdetik kekaguman dihatinya melihat mereka, sanggup berjauhan dengan keluarga hanya kerana ingin mencari rezeki yang halal bagi dikirim pada keluarga yang jauh di mata. Ain memandang sekitarnya sambil membuka bekalan makanan yang dibawa daripada rumah.

“ Kau bawak bekal ye ain, samalah macam kitorang. Malas nak berhimpit-himpit beli makanan dengan dorang tu.” Kata fifi yang kelihatannya mulai selesa dengan kehadiran Ain.

“ Ha’ah, memang saja bawak bekal, lagipun tak ada duit gaji lagikan nak beli makanan.” 

“ Ain, umur kau berapa?” Mira bertanya.

“ 22. Korang?”

“ Samalah! Patutlah aku rasa macam kita sebaya ke dari tadi.”

“ Hebat eh kau leh rasa.Mira, Kat sini ramai pekerja melayu tak? Aku tengok ramai indon je.” Ain melanjutkan pertanyaannya.

“ Tak ramai sangat, dalam suku pekerja sini melayu.” 

“ Lagi satu aku nak tanya, kenapa kat dalam tadi masa kerja semua orang diam je. Biasanyakan ada jugak lah sembang-sembang masa kerja.”

“ Memanglah boleh sembang, tapi tak boleh lebih-lebih nanti bos marah. Cerewet sikit dia tu, dia kata kalau bersembang, nanti kerja tak jalan. Selamber je dia marah operator kalau dia dengar suara. Sebab tu bila dia ada, kitorang malas nak cakap.Semua orang tak suka dia tu.”

Ain mengangguk tanda paham penerangan rakan baru nya itu.Dia tak perasan pula siapa yang dimaksudkan Mira tadi mungkin sebab dia leka berkerja. Sebentar lagi dia akan mencari siapa bosnya yang cerewet itu. Seorang ketua yang cerewet.

Tamat sudah waktu rehat, semua operator kembali melakukan kerja dan disusuli dengan perbualan kecil di antara pekerja tapi perbualan mereka lebih kepada berbisik-bisik. Sedang asyik dia melakukan kerja, ain dikejutkan dengan suara yang agak lantang dari bahagian hujung kiri mejanya. Seorang perempuan muda yang cantik rupa parasnya dan tinggi sedang memarahi seorang operator dari Indonesia.

“ Kenapa banyak salah ni? Kalau apa-apa jadi nanti aku yang kena marah nanti tau tak! Kalau lagi sekali kau litar banyak rosak macam ni, aku suruh bos pecat kau!” Agak tinggi nada suaranya, pekerja yang di marahi tadi hanya meminta maaf berulang kali tapi tidak diendahkan oleh wanita tersebut. Wanita itu beruniform warna pink, pasti jawatan wanita itu Qulity control inspector di kilang itu. 

“ Ain, itulah singa perempuan tu. Kawasan kita ni dia yang jaga, harap muka je cantik tapi perangai hampeh.” Kata fifi berbisik pada ain.

“ Dia QC je kan, kenapa nak marah pekerja macam tu. Kan boleh cakap elok-elok, Sepatutnya, dia kena check dulu mesin ni sama ada berfungsi dengan baik atau tak bila banyak yang rosak. Tak semestinya salah budak tu buat kerja, kemungkinan besar berpunca dari mesin tu. Takkan dia tak tahu benda ni boleh rosak sebab mesin? Patutnya dia kena terus panggil technician lah.” Ain meluahkan rasa tak puas hati dengan layanan orang atasannya tadi.

Mira dan fifi memandang tepat ke Arah ain dengan seribu tanda tanya.

“ Mana kau tau? Kau pernah jadi QC ke?” Mira bertanya.

“ Pengetahuan Am beb. lagipun dulu aku pernah kerja kat sini jadi operator.”

“Owh..” kata mereka berdua serentak.

Ain hanya tersenyum, dia faham keadaan kedua-dua kawan barunya itu, mereka berdua hanya mempunyai sijil spm dan terpaksa berkerja di kilang ini. Majoriti pekerja di sini tidak memiliki tahap pendidikan yang tinggi tapi itu tak bermakna orang-orang yang mempunyai pangkat tinggi seperti wanita tadi boleh memperlakukan mereka sebegitu. Walaupun mereka hanyalah operator kilang, tapi mereka tetap seorang manusia yang mempunyai perasaan dan perlu dihormati. Bukanlah boleh dihina dan dipijak-pijak sesuka hati.

TO BE CONTINUED. 



Tag : ,

- Copyright © Cerita Farjannah - cerita farjannah - Powered by Blogger - Designed by de lala -